MAKALAH
EKONOMI SUMBER DAYA
MANUSIA
KEBIJAKAN DIBIDANG SUMBER DAYA
MANUSIA

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Hj. MUAZZA, M.Si
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
RISKA WULAN DARI A1A110036
CHRISTARIA HUTABARAT A1A110064
CRISTINA BR GURNING A1A110066
HERNOVIA LISA A1A110076
AINIAH A1A110050
MUHAMMAD ALFIKRI A1A110004
PENDIDIKAN EKONOMI
PENDIDIKAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2011/2012
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan
pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur
ekonomi suatu negara. Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan
ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi,
dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses
kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan
ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya
pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi
keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar
pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan
ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi
juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input
pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan
teknik.
Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor
kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas
dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan nasinal
dan global yang selama ini kita abaikan. Selain itu sumber daya manusia itu
sendiri juga berpengaruh dalam pembangunan ekonomi. Banyak sekali pembahasan yang
dapat dibahas dalam makalah sumber daya manusia ini. Adapun baik ruang
lingkupnya, peran dan fungsinya, pelatihan dan pendidikan sumber daya manusia, selain
itu mengenai isu yang sedang dibicarakan saat ini yaitu bagaimana permasalahan
dan kebijakan tentang sumber daya manusia itu sendiri dalam implementasi
pembangunan ekonomi. Maka dari itu penulis akan membahas mengenai permasalahan
dan kebijakan sumber daya manusia secara menyeluruh dan akan mendeskripsikan
mengenai pembahasan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang
menjadi rumusan masalah berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas adalah
sebagai berikut:
1.2.1 Apa saja
permasalahan sumber daya manusia dalam situasi ekonomi sekarang ?
1.2.2
Bagaimaimanakah kebijakan yang dapat diterapkan dalam permasalahan Sumber Daya Manusia ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah
diantaranya sebagai berikut:
1.3.1
Untuk
mengetahui permasalahn sumber daya manusia
1.3.2
Untuk
mengetahui kebijakan dalam mengatasi permasalahan sumber daya manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Permasalahan dalam Bidang Sumber Daya Manusia
Seperti
yang kita ketahui bahwa, sumber daya manusia adalah sebagai agent of
development. Hal ini berarti bahwa sumber daya manusia merupakan modal utama
dalam menjalankan pembangunan. Dalam menjalankan pembangunan tentulah sumber
daya manusia memiliki peran dan fungsi dalam pembangunan tersebut yakni adalah
sebagai faktor produksi yaitu sebagai tenaga kerja dan sebagai proses produksi
yang harus dapat berfungsi dengan optimal. Dengan demikian, maka agar
pembangunan dapat berjalan dan dapat dinikmati oleh manusia tersebut maka
haruslah pula sumber daya manusia itu memiliki modal dan mutu modal untuk
mencapai tujuan pembangunan. Ada empat
jenis modal yang harus dimiliki oleh sumber daya manusia, yaitu:
·
Intellectual
capital
·
Social
capital
·
Moral
and mental capital
·
Material
capital
Modal
diatas harus dimiliki oleh setiap sumber daya manusia agar dapat mencapai
tujuan pembangunan agar dapat mengelola sumber daya yang ada. Untuk tercapainya
modal manusia yang berkualitas, maka perlu dilakukan pengembangan dan pemberdayaan
terhadap sumber daya manusia itu. Pengembangan sumber daya manusia dapat
dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, perbaikan gizi dan kesehatan, migrasi
dan urbanisasi, serta perbaikan kebijakan atas ketenagakerjaan. Sedangkan
pemberdayaan sumber daya manusia harus mencakup unsur konseptual yakni mengenai
kebijakan, unsur sinergis yakni bagaimana mendayagunakan semua sumber daya, dan
unsur komprehensif menyangkut modal manusia.
Selain
itu, sumber daya manusia juga diharapkan mampu menggali dan mengetahui pula
kapasitas, potensi atau kemampuan sumber daya manusia itu pula sebagai pelaku
dan penikmat hasil pembangunan dengan implikasi berupa hasil pembangunan yang
diperoleh dapat maksimal, optimal dan bermutu. Kapasitas sumber daya manusia
juga harus dikembangkan dengan baik, diantaranya yaitu pengembangan kapasitas
sumber daya manusia dalam hal memobilisasi sumber daya, mengakses informasi,
menganalisis situasi, berpartisipasi dalam pengambilan kebijakan public,
mengembangkan kepercayaan diri dan lain sebagainya. Oleh karena itu,
pembangunan dapat diupayakan berjalan dengan apik disertai dengan hasil yang
optimal.
Namun,
untuk mencapai hal tersebut diatas tentulah akan ada rintangan dan hambatan
yang berupa permasalahan-permasalahan dalam bidang sumber daya manusia
tersebut. Hal ini tentu saja terjadi bukan hanya pada sumber daya manusia itu
sendiri, tetapi hal ini tentu lebih terkonsntrasi atau terpusat kepada sumber
daya manusia. Alasannya adalah karena tanpa manusia pembangunan tidak akan
berjalan sebab manusia lah subjek pembangunan. Artinya semua kegiatan itu
tercipta dan terlaksana karena ada manusia dan atas dasar usaha manusia yang
menjalankannya. Oleh sebab itu, permasalahan yang menyangkut tata dan
perikehidupan manusia adalah ada pada manusia itu sendiri.
Oleh
karena dalam proses pembangunan yang dibangun adalah terdiri atas sektor-sektor
sedangkan manusia adalah subjek dan penikmat pembangunan, sehingga semua sumber
daya pendukung lain akan berkualitas dan berpotensi serta dapat didayagunakan
hanya oleh manusia, maka tentulah dalam menjalankan pembangunan akan terdapat
hambatan berupa permasalahan yang tentu pokok utama terjadi pada manusia itu
sendiri.
Oleh
sebab itu secara umum permasalahan dalam
bidang sumber daya manusia itu sendiri dapat dikelompokkan atas sektor-sektor
dalam pembangunan diantaranya adalah dari segi ekonomi, industry, pertanian,
keuangan, kesehatan dan pendidikan.
1)
Permasalahan sumber daya manusia
dibidang ekonomi
Permasalahn
di bidang ekonomi meliputi pengangguran, upah, inflasi, dan kemiskinan.
a)
Pengangguran, terjadi disebabkan antara
lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah
pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.
Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari
kerja. Masalah pengangguran dan setengah pengangguran tersebut di atas salah
satunya dipengaruhi oleh besarnya angkatan kerja. Angkatan kerja dengan
kualitas yang masih rendah dan akibat keadaan kesempatan kerja.
Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya
pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang
menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang
kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor
impor, dan lain-lain. Kemudian, disebabkan pertambahan angkatan kerja baru jauh
lebih besar dibanding pertumbuhan lapangan kerja produktif yang dapat
diciptakan setiap tahun.
Di luar pengertian tersebut, terdapat sejumlah besar
penganggur yang dalam konsep ekonomi termasuk dalam kualifikasi pengangguran
terselubung (disguised unemployment), yakni tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena tidak memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya disebabkan
lemahnya permintaan tenaga kerja. Konsep lainnya adalah under employment, yakni
tenaga kerja yang jumlah jam kerjanya tidak optimal karena ketiadaan kesempatan
untuk bekerja.
b) Tingkat
upah, dalam
pengupahan berhubungan dengan keanekaragaman upah yang diterima sumber daya
manusia. Adapun pengupahan yang berbeda diterima sumber daya manusia ini dapat
terjadi tergantung produktivitasnya. Ketika produktivitas yang dihasilkan
sumber daya manusia itu sendiri rendah hal ini juga berpengaruh terhadap
tingkat upah dan ketika pengahasilan rendah sumber daya manusia juga dihadapkan dengan asumsi sedikitnya
faktor gizi.
c)
Kemiskinan, adalah suatu keadaan
dimana setiap SDM tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Adapun yang dikategorikan
masyarakat dalam kemiskinan adalah mereka yang berpenghasilan dibawah upah
minimum, hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan , memiliki tempat tinggal yang
dibawah layak tinggal . Kemudian kebutuhan dalam kesehatan, pendidikan dan
rekreasi yang tidak dapat dipenuhi. Ketika sumber daya manusia berada dalam
kondisi keterbelakangn , mengakibatkan daya utuk investasi khususnya dalam
bidang pendidikan sangat rendah, kemudian tidak memungkinkan memiliki daya
untuk saving , sehingga sudah pasti dan tentu mempengaruhi kualitas SDM yang
akan berimplikasi terhadap pendapatan yang semakin rendah.
d)
Inflasi, adalah kenaikan harga umum
secara terus menerus. Inflasi menjadi masalah yang berkaitan dengan SDM karena
kenaikan harga secara terus menerus dapat mempengaruhi daya beli SDM terhadap
kebutuhannya. Jika daya beli SDM rendah maka dalam memenuhi kebutuhannya akan
mempengaruhi tingkat gizi yang mengarah pada kesehatan SDM. Ketika mengarah
pada kesehatan ini akan mempengaruhi kualitas kerja SDM itu sendiri.
2)
Permasalahan SDM dibidang
pertanian
Negara kita adalah
negara yang kaya akan hasil alam yang dapat dimanfaatkan di bidang pertanian.
Walaupun sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari perairan, namun tidak
dapat disepelekan keberadaan aktivitas pertanian. Sebagai negara yang mayoritas
penduduknya bekerja pada sektor pertanian, sepertinya pembangunan sumber daya
manusia di bidang pertanian sangatlah penting. Komoditi pertanian yang
dihasilkan juga akan tergantung oleh sumber daya manusianya disamping faktor
alam.
Peningkatan kualitas
sumber daya manusia di bidang pertanian terus dilakukan oleh pemangku kebijakan
(stakeholder) dalam hal ini adalah Departemen Pertanian RI. Pembangunan di
sektor pertanian meliputi peningkatan kualitas SDM petani melalui penyuluhan
tata cara bertani yang baik, merupakan program DEPTAN dalam meningkatkan
keterampilan dan pemahaman tentang pertanian pada para petani.
Bidang usaha yang paling maju di Indonesia adalah bidang
pertanian. Maju dalam arti paling dahulu diusahakan, jumlah tenaga kerja yang
terlibat dalam usaha itu paling banyak, serta pengalaman bangsa Indonesia di
bidang ini tentunya paling banyak (I Made Sandy, 1985:107).Di dalam usaha tani kita mengenal istilah 1) petani
pemilik, yaitu petani yang mengusahakan sendiri tanahnya. 2) petani penggarap
yaitu petani yang mengusahakan tanah orang lain atas dasar bagi hasil. 3) buruh
tani ialah orang yang menyewakan tenaganya untuk usaha pertanian.
Permasalahan ini
terletak pada bagaimana sumber daya manusia dalam pertanian khususnya petani
itu di segi kualitas dengan latar belakang pendidikan dan pengetahuan yang
kurang cukup. Petani masih banyak yang bertani dengan metode tradisional yang
tidak modern yang sudah pasti mengurangi hasil produksi , selain didukung oleh
kurangnya kebijakan pemerintah. Meskipun telah ada upaya pemerintah dalam
mengatasi hal itu, namun perilaku petani juga menjadi masalah penting.
Pemerintah yang melakukan penyuluhan, menyumbang peralatan mesin, subsidi
pendukung pertanian, tetapi kadang kala setelah penyuluhan berakhir banyak para
[etani yang kembali pada metode tradisional dengan menelantarkan peralatan
modern tadi.
3)
Permasalahan SDM dibidang
kesehatan
Keadaan masa depan masyarakat Indonesia yang ingin
dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang
ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lungkungan dan dengan perilaku hidup
sehat baik jasmani, rohani, maupun sosial dan memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Keinginan tersebut
dirumuskan dalam visi pembangunan kesehatan Indonesia, yaitu Indonesia Sehat 2025. Namun, pada kenyataannya
masih banyak data yang mengtakan bahwa SDM tidak dapat memenuhi asupan gizi
yang mengakibatkan rendahnya kesehatan SDM .hal ini dapat mempengaruhi
prodiktivitas kerja .
Selain
dari segi penduduk, dari segi tenaga kerja kesehatan pula terdapat 3 simpul
permasalahan SDM Kesehatan yaitu (1) masalah keterkaitan antara tugas jabatan
dengan kompetensinya, (2) masalah pengelolaan yang variatifkhususnya dalam
bidang reward, yang tergantung pada kemampuan daerah, dan (3) masalah
ketidakseimbanganantara rekruitmen, pendayagunaan dan pembinaan di berbagai daerah
khususnya daerah terpencil.
4)
Permasalahan SDM dibidang
pendidikan
Untuk menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas,
pendidikan adalah modal utama dalam pembangunan masyarakat Indonesia. Kekayaan
dan keanekaragaman sumber daya alam serta sumber daya manusia yang dimiliki
bangsa Indonesia akan berlipat daya guna bila dikelola dan diatur oleh sumber
daya manusia yang terdidik dan ahli di bidangnya melalui pengajaran. Hal ini
sudah dibuktikan oleh Indonesia dalam rentang sejarah selama ini, bahwasannya
Indonesia memang punya kemampuan yang unggul. Sudah saatnya Indonesia berpikir
keras sekaligus bertindak nyata dalam memajukan pendidikan.
Untuk menciptakan
sumber daya manusia yang handal, faktor pendidikan adalah faktor utama untuk
mencetaknya. Untuk itu pelaku-pelaku pencerdas generasi bangsa ini adalah
mereka yang benar-benar berkompetensi di bidangnya. Keberadaan guru dan dosen
memegang peranan penting dalam proses pembelajaran masyarakat. Dari kerja keras
guru dan dosen yang profesional maka tidak mustahil jika hasil yang dicapai
juga akan baik bagi peningkatan sumber daya manusia.Tidak lepas dari kode etik
profesi pendidik, dalam kode etik profesi guru poin kedua disebutkan bahwa guru
memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional, maka tuntutan yang demikian
itu menjadi kewajiban seorang guru untuk melaksanakannya. Guru memegang teguh
prinsip ini, sehingga apa-apa yang dilakukan guru dapat menjadi suri tauladan
bagi muridnya. Selain itu materi yang diberikan guru benar-benar sesuai dengan
kurikulum yang berlaku.
2.2 Kebijakan
dalam Bidang Sumber Daya Manusia
Dalam
upaya mengatasi permasalahan-permasalahan dalam bidang sumber daya manusia
tersebut yang menjadi penghambat bagi pembangunan maka harus ada
kebijakan-kebijakan yang menunjang dan dalam diupayakan bisa mengatasi permasalahan
tersebut. Kebijakan dalam bidang sumber daya manusia secara umum adalah
kebijakan ketenagakerjaan. Kebijakan ketenagakerjaan ini meliputi diantaranya:
1.
Sistem
analisa pengangguran
2.
Peranan
sektor bisnis dalam kebijaksanaan ketenagakerjaan
3.
Pelayanan
kelompok masyarakat dan tenaga kerja
4.
Informasi
pasar kerja dan jabatan
5.
Menganalisa
alat kebijakan ekonomi, yakni fiscal, moneter, dan anggaran belanja
Kemudian,
selaras dengan permasalahn diatas, maka diperlukan upaya untuk mengatasi
permasalahn diatas secara lebih spesifik, yakni akan dirumuska dalam kebijakan
berikut ini:
1)
Kebijakan Mengenai
Permasalahan SDM dalam Bidang Ekonomi
Kebijakan yang diupayakan
pemerintah dalam mengatasi permasalahan SDM di bidang ekonomi adalah:
1.
Penanggulangan masalah kemiskinan
Upaya penanggulangan kemiskinan
dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya program IDT (Inpres Desa
Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT
(Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar.
2. Penangggulangan
masalah keterbelangkangan
Masalah yang dihadapi adalah
rerndahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya pelayanan kesehatan,
kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat,
renddahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya
modal, produktivitas kerja, lemahnya manajemen usaha. Untuk mengatasi masalah
ini pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, pertukranan ahli, transper
teknologi dari Negara maju.
3. Penanggulagan masalah pengangguran dan kesempatan kerja.
Masalah pengangguran timbul
karena terjadinya ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan kesempatan kerja
yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah melakukan pelatihan bagi
tenaga kerja sehingga tenaga kerja memeiliki keahlian sesuai dengan lapangan
kerja yang tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang bersifat padat
karya, pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja.
4. Penanggulangan masalah kekurangan modal
Kekurangan modal
adalah suatu cirri penting setiap Negara yang memulai proses pembangunan.
Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat yang rendah yang
menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan modal sedikit. Cara mengatasinya
memlaui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih
produktif.
Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang
Ekonomi
a)
Fungsi
stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan
keamanan.
b)
Fungsi
alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public, seperti pembangunan jalan raya, gedung
sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
c)
Fungsi
distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan
masyarakat
2)
Kebijakan Mengenai
Permasalahn SDM dalam Bidang Pertanian
a)
Peran Pendidikan Tinggi Pertanian
dalam Pembangunan (Pertanian dan Perdesaan). Pendidikan tinggi pertanian Indonesia telah
sejak lama berperan dalam pengembangan sumberdaya manusia serta telah
memberikan sumbangan nyata dalam mendukung perkembangan pertanian dan
perkembangan masyarakat Indonesia pada umumnya. Sejarah telah menunjukkan
adanya keterkaitan yang erat antara penyelenggaraan pendidikan tinggi pertanian
dan perkembangan kegiatan pertanian. Demikian juga untuk kondisi saat
ini, seperti yang telah dikemukakan, sesuai dengan tugas dan fungsinya
pendidikan tinggi dapat berperan aktif mendukung pembangunan pertanian,
perikanan, dan kehutanan dalam: 1) Mengembangkan SDM berkualitas, 2) Mendukung
pencapaian keamanan dan ketahanan pangan, 3) Mendukung perkembangan agribisnis,
4) Melakukan penemuan, pengembangan dan penerapan IPTEKS, 5) Berperan serta
dalam menjaga dan memelihara pelestarian fungsi lingkungan hidup. Kelima
hal itu dapat diimplementasikan melalui kegiatan pengajaran, penelitian dan
pemberdayaan masyarakat oleh Perguruan Tinggi.
b)
Pembinaan
SDM Pertanian
Dalam
upaya mengatasi permasalahan rendahnya kualitas SDM pertanian baik petani dan
keluarga maupun petugas teknis penyuluh pertanian yaitu dengan cara
meningkatkan kompetensi kerja petugas teknis/penyuluh pertanian melalui
penyelenggaraan pelatihan. Pelatihan
diselenggarakan secara berjenjang mulai dari tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota
dan ditingkat BPP/lapangan, diharapkan dengan ditingkatkannya kompetensi kerja
petugas maka akan meningkatkan pula kualitas pelayanan terhadap petani dan
keluarganya/poktan.
Pembinaan
SDM pertanian selama kurun waktu tahun 2004 telah dilaksanakan dan
diselenggarakan adalah sebagai berikut :
1.
Pendidikan dan Pelatihan Teknis (Diklat)
a. Diklat Petugas Teknis/Penyuluh Pertanian
b. Proyek Pengembangan
Agribisnis Hortikultura
c. Proyek Pembinaan Peningkatan
Produksi Tanaman Pangan
d. Proyek Pengembangan
Kelembagaan Agribisnis dan SDM
e. Program Pendidikan
Keterampilan pada Pendidikan Kesetaraan (PPKFPK) bagi Pelaku Agribisnis
Masyarakat Pedesaan
2.
Penyuluhan Pertanian
3.
Pembinaan Kelembagaan Pertanian.
3)
Kebijakan Mengenai
Permasalahan SDM dalam Bidang Kesehatan
Untuk mempercepat capaian sasaran Kementerian Kesehatan
RI telah merespon menyusun Roadmap Reformasi Kesehatan
Masyarakat yang berisikan Prioritas Reformasi Kesehatan 2010-2014,
terdiri dari: (1) Jaminan Kesehatan Masyarakat, (2) Pelayanan kesehatan di
daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan/DTPK (3) Ketersediaan
obat dan alat kesehatan di setiap fasilitas kesehatan serta pengembangan obat
tradisional/jamu (4) Reformasi birokrasi pembangunan kesehatan, (5)
Bantuan operasional kesehatan, (6) Penanganan daerah bermasalah kesehatan, (7)
Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital).
Sebagai implementasi strategis reformasi dalam bidang
kesehatan dikeluarkannya Undang-undang RS No. 44/2009 di mana rumah sakit
mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna dengan fungsi (1) penyelenggaraan pelayanan pengobatan
dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan RS (2) pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan perorangan (3) penyelenggaraan Diklat SDM
dan (4) penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan. Pengembangan strategi yang lain adalah pengembangan
mutu pelayanan gerakan global secara universal dengan pengembangan mutu
yang semula ke arah kualitas menuju paradigma “quality and safety”
melalui pemberian pelayanan yang akuntabel melalui proses good corporate governance facility management and safety dengan proses (1)
governance, leadership, and direction,
(2) staff qualifications and education,
dan (3) management of
communication and information.
Sedangkan untuk proses good clinical governance dikembangkan melalui sistem
pengembangan ( 1) quality improvement and safety, (2) prevention
and control of infections, (3) access and continuity of care, (4)
patient and family rights (5) assessment of patients, (6) care
of patients, (7) anesthesia and surgical care, (8)medication
management and use, (9) patient and family education. Dengan
strategi tersebut diharapkan akan menghasilkan outcome berupa safe and quality health care.Dengan
adanya tantangan dan regulasi, sekarang ini, menjadi isu hangat setiap rumah
sakit yang ingin diakui berstandar internasional harus menjalani
Akreditasi Joint Commission International (JCI).
4)
Kebijakan Mengenai
Permasalahan SDM dalam Bidang Pendidikan
Sumber
daya manusia sebagai salah satu faktor produksi selain sumber daya alam, modal,
entrepreneur untuk menghasilkan output. Semakin tinggi kualitas sumber
days manusia, maka semakin meningkat pula efisiensi dan produktivitas suatu
Negara. Beberapa faktor yang menyebabkan perlunya mengembangkan tingkat
pendidikan di dalam usaha untuk membangun suatu perekonomian, adalah:
a) Pendidikan
yang lebih tinggi memperluas pengetahuan masyarakat dan mempertinggi rasionalitas
pemikiran mereka. Hal ini memungkinkan masyarakat mengambil langkah yang lebih
rasional dalam bertindak atau mengambil keputusan.
b) pendidikan
memungldnkan masyarakat mempelajari pengetahuan-pengetahuan teknis yang
diperlukan untuk memimpin dan menjalankan perusahaan-perusahaan modern dan
kegiatan-kegiatan modern lainnya.
c) Pengetahuan
yang lebih baik yang diperoleh dari pendidikan menjadi perangsang untuk menciptakan
pembaharuan-pembaharuan dalam bidang teknik, ekonomi dan dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat lainnya.Dengan demikian tingkat pendidikan yang lebih
tinggi akan dapat menjaminperbaikan yang terus berlangsung dalam tingkat
teknologi yang digunakan masyarakat.
Menyadari
pentingnya peran pendidikan, maka dalam tulisan ini akan dibahas mengenai kebijakan
pemerintah melalui program pendidikan. Program-program utama bidang pendidikan
di Indonesia adalah :
a. Program
Wajib Belajar Sembilan Tahun, dengan titik berat :
• Peningkatan
partisipasi anak yang belum mendapatkan layanan pendidikan dasar.
• Penurunan angka putus sekolah
dan angka mengulang kelas, serta meningkatkan
kualitas pendidikan.
•
Penyediaa tambahan layanan pendidikan bagi anak-anak yang tidak dapat melanjutkan
ke jenjang pendidikan menengah.
b. Program
pendidikan menengah, dengan titik berat :
• Peningkatan penyediaan layanan
pendidikan menengah guna menyerap naiknya
lulusan
pendidikan dasar.
• Penurunan angka putus sekolah dan
angka mengulang kelas, serta meningkatkan
kualitas pendidikan.
• Penguatan pendidikan vokasi
melalui sekolah/madrasah umum dan kejuruan.
c. Program pendidikan tinggi,
dengan titik berat
• Peningkatan kualitas pendidikan dan daya saing bangsa.
• Peningkatan otonomi dan desentralisasi pendidikan tinggi.
• Peningkatan peluang dan kesehatan organisasi pendidikan
tinggi.
d. Program peningkatan mutu
pendidik dan tenaga kependidikan, dengan titik berat :
• Peningkatan rasio pelayanan pendidik dan tenaga kependidikan
terhadap peserta
didik.
• Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan
untuk setiap jenis, jalur
dan jenjang
pendidikan.
• Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan hukum terhadap
pendidik dan tenaga
kependidikan.
• Pelembagaan system standarisasi dan sertifikasi
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.bagi sumber daya manusia yang
berekonomi lemah dapat menempuh pendidikan dengan beaasiswa atau program
bantuan lainnya.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahwa dalam setiap kegiatan dalam kehidupan manusia pasti
akan memiliki permasalahan yang berbeda frekuensinya, ada yang rendah, sedang
sampai pelik. Masalah itu timbul pada dasarnya adalah pada diri manusia itu
sendiri kemudian merambah secara keseluruhan pada faktor penunjangnya tersebut.
Oleh sebab itu di perlukan upaya pemecahan masalah tersebut yang berupa
kebijakan yang harus diambil, karena permasalahan bukan lagi mengenai individu
melainkan komunitas masyarakat.
Seiring dengan pembangunan nasional yang dijalankan
berdasar sektor-sektor atas daerah masing-masing tentu permasalahan khususnya
dari bidang sumber daya manusia yang
ditimbulkan juga akan cukup berbeda, tetapi dalam makalah ini tim penyusun
berusaha menyajikan permasalahan itu tetap berdasar atas sektor namun secara
umum. Permasalahan sumber daya manusia itu pula dikelompokkan dari segi
ekonomi, pertanian, kesehatan, dan pendidikan. Meskipun masih banyak
permasalahan sumber daya manusia di sektor kegiatan lain, tetapi tim penyusun
berusaha menyajikan secara umum dan secara hal yang sangat mendasar dan
berpengaruh dalam kehidupan.
Adapun kebijakan yang diupayakan oleh pemerintah adalah
yang secara umum dan secara khusus berkaitan dengan permasalahan tersebut.
3.2
Saran
Adapun tindkan yang telah
diupayakan oleh pemerintah seyogyanya telah cukup baik, tetapi juga diperlukan
kesadaran manusia itu sendiri untuk ma uterus berkarya demi kemajuan yang lebih
baik.
The Casino Directory | JtmHub
BalasHapusThe goyangfc.com Casino Directory is a complete directory for casino and titanium earrings sportsbook operators in Ireland and Portugal. Jtm's comprehensive https://sol.edu.kg/ directory provides you with more than deccasino 150 www.jtmhub.com